Jumat, 27 Maret 2015

SAMSONS - DI UJUNG JALAN

SAMSONS - DI UJUNG JALAN
Di ujung jalan ini
Aku menunggumu, aku menantimu
Ditengah terik matahari
Aku menyanyikan kisah tentang kita

Alunan denting suara hati
Mengulas kembali jejak yang telah lalu
Untaian makna yang tercipta
Aku abadikan di tempat terindah

Tuhan kembalikan
Segalanya tentang dia seperti sedia kala
Izinkan aku tuk memeluknya mungkin tuk terakhir kali
Agar aku dapat merasakan cinta ini selamanya

Ketika malam telah tiba
Aku menyadari, kau takkan kembali

Tuhan kembalikan
Segalanya tentang dia seperti sedia kala
Izinkan aku tuk memeluknya mungkin tuk terakhir kali
Agar aku dapat merasakan cinta ini selamanya

Ketika malam telah tiba
Aku menyadari, kau takkan kembali


CARA AGAR ANDROID & SMARTPHONE TIDAK LEMOT

1. Hapus Cache Pada Memori Internal
Mungkin bagi sebagian orang cache itu terdengar kurang familiar. Cache adalah penyimpanan memori sementara pada perangkat Android. Keberadaan cache di hp kita ini akan terus bertambah, dan tentu saja cache tersebut akan mengambil banyak memori dan kemudian akan membuat smartphone kita menjadi lambat atau lemot. Untuk mengatasi itu, Anda bisa mengantisipasinya dengan menginstal dan menerapkan aplikasi History Eraser di perangkat Android Anda.
1. Jangan Menjalankan Banyak Aplikasi Dalam Waktu Bersamaan
Aplikasi yang dijalankan secara bersamaan akan menurunkan performa kecepatan RAM, ini akan membuat kinerja smartphone Anda menjadi lambat. Itulah sebabnya sangat disarankan agar tidak membuka terlalu banyak aplikasi dalam waktu yang bersamaan.
Banyak pengguna Android yang senang berkreasi atau mengeksplore banyak aplikasi di smartphone mereka secara bersamaan dan tidak sadar bahwa kegiatan tersebut membuat perangkat mereka menjadi lambat. Jika Anda memang suka bermain-main dengan beragam aplikasi di Android, maka sebaiknya Anda membukanya satu per satu saja. Tutup salah satu aplikasi jika ingin membuka aplikasi lainnya untuk mencegah perangkat Anda melambat.
2. Jangan Menggunakan Live Wallpaper
Sebagian besar wanita suka menggunakan Live wallpaper pada perangkat Android mereka dengan tujuan untuk memperindah tampilan smartphonenya tersebut. Namun tanpa disadari hal tersebut juga akan membuat smartphone Anda menjadi lambat.
Untuk membantu mempercepat loading smartphone Anda maka disarankan untuk tidak menggunakan live wallpaper ini. Gunakanlah image yang sederhana untuk wallpaper Android Anda agar kecepatan loadingnya stabil dan maksimal.
4. Instal Aplikasi di Memori External
Ketika kita menginstal aplikasi di perangkat Android, maka aplikasi ini otomatis akan masuk ke memori internal. Jika kita menginstal cukup banyak aplikasi, maka hal ini akan mempengaruhi kecepatan perangkat Android.
Nah untuk mengatasi agar perangkat Android tidak menjadi lambat, maka kita harus memindahkan aplikasi tersebut ke memory eksternal yang ditambahkan pada Smartphone Android. Dengan begitu, memory internal dapat dioptimalkan untuk kinerja ponsel pintar tersebut dan tidak akan memberatkan waktu loadingnya.

6.Tutup Aplikasi Yang Tidak Terpakai
Seringkali kita membuka beberapa aplikasi dan kemudian lupa untuk menutupnya setelah selesai digunakan. Aplikasi yang sedang bekerja tentu saja akan membutuhkan memory RAM, dan jika kita lupa menutup atau sengaja tidak menutup beberapa aplikasi, ini akan membuat kinerja perangkat Android Anda menjadi lebih lambat dari biasanya.
7. Jangan Menggunakan Auto Rotate Bila Tidak Perlu
Fitur screen rotation itu adalah untuk mengubah tampilan layar agar sesuai dengan keinginan kita, yaitu tampilan screen horizontal dan vertical secara otomatis. Namun disarankan agar tidak mengaktifkan fitur ini bila Anda memang jarang memakainya.
Anda boleh saja mengaktifkan fitur auto rotate jika memang sering memerlukannya. Namun, jika fitur ini memang tidak terlalu Anda butuhkan maka ada baiknya dinonaktifkan saja untuk membantu mempercepat kinerja perangkat Android Anda.
8. Jangan Menggunakan Auto Brightness
Fitur auto brightness ini adalah fitur yang berfungsi untuk mengetahui intensitas cahaya yang diterima oleh perangkat Android Anda. Dengan fitur Auto Brightness maka intensitas cahaya pada Android akan menyesuaikan dengan keadaan cahaya yang ada disekitar kita. Selain dapat membuat Android lebih lambat, kerugian lainnya adalah baterai ponsel akan cepat habis.
9. Gunakanlah MicroSD
MicroSD biasa kita sebut juga dengan kartu memory. Dengan menambahkan kartu memory pada Android Anda maka akan memberikan ruang lega bagi perangkat pintar Anda tersebut. Dengan begitu, beban RAM akan berkurang sehingga proses loading data akan semakin cepat.
10. Jangan Menumpuk SMS
Banyak sekali pengguna smartphone yang meremehkan tumpukan sms di dalam inbox ataupun outbox mereka, semua sms ini memakan memori ponsel Anda. Jika dibiarkan terlalu banyak maka smartphone Anda akan menjadi lambat, bukan smartphone lagi dong namanya kalau kinerjanya sudah lambat. Karena itu, biasakan untuk menghapus sms lama yang sudah tidak diperlukan lagi secara berkala.


Kamis, 26 Maret 2015

ALIRAN SOSIO KOGNITIF DAN EKSISTENSIAL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Psikologi kepribadian merupakan cabang dari ilmu psikologi yang membahas kepribadian manusia, sehingga psikologi kepribadian membahas apa dan bagaimana kepribadian itu ada terbentuk pada diri manusia.Pada teori sosial kognitif, dijelaskan mengenai tingkah laku manusia dari segi hubungan timbal balik yang berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku, dan faktor lingkungan. Manusia dan lingkungannya merupakan faktor-faktor yang saling menentukan secara timbal balik (Bandura, 1977).
Secara umum eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa yunani hingga modern, seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal, akademik dan jauh dari kehidupan, juga pemberontakan terhadap alam yang impersonal yang memandang manusia terbelenggu dengan aktifitas teknologi yang membuat manusia kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia yang bereksistensi.Ada beberapa ciri eksistensialisme, yaitu, selalu melihat cara manusia berada, eksistensi diartikan secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan menjadi, manusia dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai, dan berdasarkan pengalaman yang konkret.
Jadi kedua aliran ini muncul untuk  untuk menggambarkan manusia secara konkret dengan terlihat memperoleh pandangan munculnya perilaku manusia. Anggapan manusia dari sudut pandang sosiokognitif dengan berbagai factor yang muncul serta pandangan menurut aliran eksistensialisme.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian aliran sosiokognitif?
2.      Hubungan teori belajar sosial dengan aliran sosiokognitif?
3.      Apa saja faktor-faktor dalam teori sosiokognitif?
4.      Pengertian aliran eksistensialisme?
5.      Latar belakang munculnya aliran eksistensialisme?
6.      Ciri-ciri aliran eksistensialisme?
7.      Tokoh-tokoh aliran eksistensialisme?
8.      Persamaan para tokoh aliran eksistensialisme?
1.3  Tujuan
1.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian aliran sosiokognitif dan faktor-faktornya.
2.      Agar mahasiswa mengetahui hubungan teori belajar sosial dengan aliran sosiokognitif.
3.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian aliran eksistensialisme dan ciri-
cirinya.
4.      Agar mahasiswa mengetahui latar belakang munculnya aliran eksistensialisme.
5.      Agar mahasiswa mengetahui tokoh-tokoh serta persamaan pendapat dari para tokoh aliran eksistensialisme.
1.4  Manfaat
1.      Memberitahukan tentang aliran sosiokognitif dan aliran eksistensialisme menurut para ahli.
2.      Memberi pemahaman tentang hakikat perilaku sebagai manusia berdasarkan aliran sosiokognitif dan aliran eksistensialisme.








 BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aliran Sosiokognitif
Menurut Bandura (dalam Woolfolk, 2009) teori sosial kognitif adalah sebuah teori yang memberikan pemahaman, prediksi, dan perubahan perilaku manusia melalui interaksi antara manusia, perilaku, dan lingkungan. Teori ini didasarkan atas proposisi bahwa baik proses sosial maupun proses kognitif adalah sentral bagi pemahaman mengenai motivasi, emosi, dan tindakan manusia. Albert Bandura (dalam Santrock, 2010) mengatakan bahwa ketika murid belajar, mereka dapat merepresentasikan atau mentransformasikan pengalaman mereka secara kognitif.
Teori sosial kognitif digunakan untuk mengenal, memprediksi perilaku dan mengidentifikasi metode-metode yang tepat untuk mengubah perilaku tersebut. Teori ini menjelaskan bahwa dalam belajar, pengetahuan (knowledge), pengalaman pribadi (personal experience), dan karakteristik individu (personal characteristic) saling berinteraksi.
Menurut Ormrod (2006) dalam teori sosial kognitif terdapat lima asumsi dasar antara lain; seseorang dapat belajar dengan mengamati orang lain, belajar merupakan proses internal yang memiliki kemungkinan mempengaruhi perilaku, perilaku dilakukan untuk mencapai tujuan, perilaku akan secepatnya diterima oleh diri dan dapat menjadi suatu kebiasaan, dan asumsi terakhir dari teori sosial kognitif adalah reinforcement dan punishment memiliki efek secara tidak langsung pada belajar dan perilaku.
2.1.1Teori Belajar Sosial
            Teori yang erat kaitannya dengan teori sosiokognitif yang dikembangkan oleh Bandura.TeoriBanduramenjelaskanperilaku manusiadalam halinteraksitimbal balikyang berkesinambungan antarakognitif, perilaku, dan faktorlingkungan (Chowdhury, 2006).Dalam Slavin (2008) disebutkan bahwa teori pembelajaran sosial dilatarbelakangi dari Bandura yang memandang perilaku individu tidak hanya refleks otomatis (Stimulus – Respon) tetapi juga reaksi yang timbul atas interaksi lingkungan dengan proses mental internal individu tersebut.
Teori belajar sosial menekankan observational learning sebagai proses pembelajaran, yang mana bentuk pembelajarannya adalah seseorang mempelajari perilaku dengan mengamati secara sistematis imbalan dan hukuman yang diberikan kepada orang lain.Dalam analisis Bandura, 1986 (dalam Woolfolk, 2004) ada beberapa fase tentang observational learning atau modelingyaitu; fase perhatian, fase pengingatan, reproduksi, dan fase motivasi. Yang penjelasan dari fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:
     1.    Fase Perhatian
Pada fase ini siswa memberikan perhatian pada orang yang ditiru. Pada umumnya, siswa memberikan perhatian pada panutan yang memikat, berhasil, menarik, dan popular. Di ruang kelas, guru mendapatkan perhatian siswa dengan menyajikan isyarat yang jelas dan menarik, dengan menggunakan sesuatu yang baru dan kejutan, dan memotivasi siswa.
2.    Fase Pengingatan
Begitu guru mendapatkan perhatian siswa, kinilah saatnya mencontohkan perilaku yang mereka inginkan dan kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan dan berlatih.
3.    Reproduksi
Selama fase ini siswa mencoba untuk mencocokkan perilaku mereka dengan perilaku orang yang ditiru.
4.    Fase Motivasi
Dalam tahap ini siswa akan meniru orang yang akan ditiru karena mereka percaya bahwa tindakan seperti itu akan meningkatkan perluang mereka sendiri dikuatkan
2.1.2Faktor-Faktor dalam Teori SosioKognitif
Dalam teori sosial kognitif, faktor internal maupun eksternal dianggap penting. Peristiwa di lingkungan, faktor-faktor personal, dan perilaku dilihat saling berinteraksi dalam proses belajar. Faktor-faktor personal (keyakinan, ekspektasi, sikap, dan pengetahuan), lingkungan fisik dan sosial (sumber daya, konskuensi tindakan, orang lain, dan setting fisik) semuanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Bandura menyebutkan interaksi kekuatan-kekuatan ini dengan reciprocal determinism.
Faktor-faktor sosial seperti model, panutan, strategi instruksional, dan umpan balik (elemen-elemen lingkungan untuk siswa) dapat mempengaruhi faktor-faktor personal siswa, seperti tujuan, sense of efficacyuntuk suatu tugas, atribusi dan proses-proses self-regulated seperti merencanakan, memonitor, dan mengontrol distraksi. Pengaruh sosial di lingkungan dan faktor-faktor personal mendorong perilaku untuk menghasilkan pencapaian seperti persistensi dan usaha serta pembelajaran. Akan tetapi, perilaku-perilaku ini juga berdampak secara resiprokal pada faktor-faktor personal.
3.1 Aliran Eksistensialisme
            Kata dasar eksistensi (existency) adalah exist yang berasal dari bahasa latin ex yang berarti keluar dan sistere yang berarti berdiri. Jadi, eksistensi adalah berdiri dengan keluar dari diri sendiri. Artinya dengan keluar dari dirinya sendiri, manusia sadar tentang dirinya sendiri; ia berdiri sebagai aku atau pribadi. Pikiran semacam ini dalam bahasa Jerman disebut dasein (da artinya di sana, sein artinya berada). Cara berada manusia itu menunjukkan bahwa ia merupakan kesatuan dengan alam jasmani, ia satu susunan dengan alam jasmani, manusia selalu mengkonstruksi dirinya, jadi ia tidak pernah selesai. Dengan demikian, manusia selalu dalam keadaan belum selesai, yang masih dalam proses menjadi; ia selalu sedang ini atau sedang itu.
            Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang memandang berbagai gejala dengan berdasar pada eksistensinya. Artinya bagaimana manusia berada (bereksistensi) dalam dunia. Pendapat lain, menyatakan “eksistensialisme” merupakan suatu aliran dalam ilmu filsafat yang menekankan pada manusia yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar.Kejelasan mengenai filsafat eksistensialisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa cara berada manusia dan benda lain tidaklah sama. Manusia berada di dunia; domba dan pohon juga. Akan tetapi cara beradanya berbeda.
Manusia menyadari keberadaannya di dunia, menghadapinya dan mengerti apa yang dihadapainya. Sedangkan benda atau materi lain tidak menyadari dirinya sendiri.Manusia mengerti guna pohon, batu dan salah satu di antaranya ialah ia mengerti bahwa hidupnya mempunyai arti. Artinya bahwa manusia sebagai subyek.Subyek artinya yang menyadari, yang sadar. Namun tidak halnya dengan benda, hewan / materi lain, mereka hanyalah benda / barang yang disadari oleh manusia, yang disebut sebagai objek.
3.1.2 Latar Belakang Aliran Eksistensialisme
            Filsafat eksistensialisme lahir dari berbagai krisis atau merupakan reaksi atas aliran filsafat yang telah ada sebelumnya atau situasi dan kondisi dunia, yaitu:
1.      Materialisme
Menurut pandangan materialisme, manusia itu pada akhirnya adalah benda seperti halnya kayu dan batu. Jadi pada prinsipnya manusia hanyalah sesuatu yang material. Menurut bentuknya memang manusia lebih unggul ketimbang sapi tapi pada eksistensinya manusia sama saja dengan sapi.
2.      Idealisme
Aliran ini memandang manusia hanya sebagai subyek, hanya sebagai kesadaran. Idealisme menempatkan aspek berpikir dan kesadaran secara berlebihan sehingga menjadi seluruh manusia, bahkan dilebih-lebihkan lagi sampai menjadi tidak ada barang lain selain pikiran/kesadaran.
3.      Situasi dan Kondisi Dunia
Munculnya eksistensialisme didorong juga oleh situasi dan kondisi di dunia Eropa Barat yang secara umum dapat dikatakan bahwa pada waktu itu keadaan dunia tidak menentu. Seperti, pemberontakan aliran ini terhadap alam yang impersonal (tanpa kepribadian) dari zaman industri modern dan teknologi, serta gerakan massa. Protes terhadap gerakan-gerakan totaliter, baik gerakan fasis, komunis, yang cenderung menghancurkan atau menenggelamkan perorangan di dalam massa. Dengan kata lain, kebebasan merupakan hal yang sangat langka pada saat itu.
3.1.3 Ciri-Ciri Aliran Eksistensialisme
Mengidentifikasi ciri aliran eksistensialisme sebagai berikut :
a.       Eksistensialisme adalah pemberontakan dan protes terhadap rasionalisme dan masyarakat modern, khususnya terhadap idealisme Hegel.
b.      Eksistensialisme adalah suatu proses atas nama individualis terhadap konsep-konsep, filsafat akademis yang jauh dari kehidupan konkrit.
c.       Eksistensialisme juga merupakan pemberontakan terhadap alam yang impersonal (tanpa kepribadian) dari zaman industri modern dan teknologi, serta gerakan massa.
d.      Eksistensialisme merupakan protes terhadap gerakan-gerakan totaliter, baik gerakan fasis, komunis, yang cenderung menghancurkan atau menenggelamkan perorangan di dalam kolektif atau massa.
e.       Eksistensialisme menekankan situasi manusia dan prospek (harapan) manusia di dunia.
f.       Eksistensialisme menekankan keunikan dan kedudukan pertama eksistensi, pengalaman kesadaran yang dalam dan langsung.
3.1.4 Tokoh-Tokoh Aliran Eksistensialisme
1. Soren Kierkegaard
Soren Aabye Kierkegaard (lahir di Kopenhagen, Denmark, 5 Mei 1813 – meninggal di Kopenhagen, Denmark, 11 November 1855 pada umur 42 tahun) adalah seorang filsuf dan teolog abad ke-19 yang berasal dari Denmark.Kierkegaard menentang keras pemikiran Hegel. Keberatan utama yang diajukannya adalah karena Hegel meremehkan eksistensi yang kongkrit, karena ia (Hegel) mengutamakan idea yang sifatnya umum.
Menurut Kierkegaard manusia tidak pernah hidup sebagai sesuatu “aku umum”, tetapi sebagai “aku individual”.Inti pemikirannya adalah eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang statis tetapi senantiasa menjadi, manusia selalu bergerak dari kemungkinan menuju suatu kenyataan, dari cita-cita menuju kenyataan hidup saat ini. Jadi ditekankan harus ada keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang ia cita-citakan atau apa yang ia anggap kemungkinan.


b. Jean Paul Sartre
Jean Paul Sartre (1905-1980) lahir tanggal 21 Juni 1905 di Paris dan meninggal di Paris, 15 April 1980 pada umur 74 tahun) adalah seorang filsuf dan penulis Perancis.Ia berasal dari keluarga Cendikiawan. Ayahnya seorang Perwira Besar Angkatan Laut Prancis dan ibunya anak seorang guru besar yang mengajar bahasa modern di Universitas Sorbone.Ia dianggap yang mempopulerkan aliran eksistensialisme.
Sartre menyatakan, eksistensi lebih dulu ada dibanding esensi (L’existence précède l’essence). Manusia tidak memiliki apa-apa saat dilahirkan dan selama hidupnya ia tidak lebih hasil kalkulasi dari komitmen-komitmennya di masa lalu. Karena itu, menurut Sartre selanjutnya, satu-satunya landasan nilai adalah kebebasan manusia (L’homme est condamné à être libre). Ia menekankan pada kebebasan manusia, manusia setelah diciptakan mempunyai kebebasan untuk menetukan dan mengatur dirinya. Konsep manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri.
c. Martin Heidegger
Martin Heidegger (lahir di Mebkirch, Jerman, 26 September 1889 – meninggal 26 Mei 1976 pada umur 86 tahun) adalah seorang filsuf asal Jerman.Ia belajar di Universitas Freiburg di bawah Edmund Husserl, penggagas fenomenologi, dan kemudian menjadi profesor di sana 1928.
Inti pemikirannya adalah keberadaan manusia diantara keberadaan yang lain, segala sesuatu yang berada diluar manusia selalu dikaitkan dengan manusia itu sendiri, dan benda-benda yang ada diluar manusia baru mempunyai makna apabila dikaitkan dengan manusia karena itu benda-benda yang berada diluar itu selalu digunakan manusia pada setiap tindakan dan tujuan mereka. Dengan kata lain, benda-benda materi, alam fisik, dunia yang berada di luar manusia tidak akan bermakna atau tidak memiliki tujuan apa-apa kalau terpisah dari manusia. Jadi, dunia ini bermakna karena manusia.
d. Friedrich Nietzsche
Menurut Friedrich, manusia yang berkesistensi adalah manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus menjadi manusia super (uebermensh) yang mempunyai mental majikan bukan mental budak. Dan kemampuan ini hanya dapat dicapai dengan penderitaan karena dengan menderita orang akan berfikir lebih aktif dan akan menemukan dirinya sendiri.
e. Nicholas Berdyaev
Berdyaev dilahirkan di Kiev dalam suatu keluarga militer aristokrat.Ia hidup sendirian di masa kanak-kanaknya di rumah, dan perpustakaan ayahnya memungkinkannya banyak membaca. Ia membaca karya-karya Hegel, Schopenhauer, dan Kant ketika usianya baru 14 tahun dan ia menguasai berbagai bahasa asing.
Filsafatnya dicirikan sebagai eksistensialis Kristen.Ia sangat memperhatikan kreativitas dan khususnya kemerdekaan dari segala sesuatu yang menghalangi kreativitas. Berdyaev adalah seorang Kristen yang saleh, namun ia seringkali kritis terhadap gereja yang mapan.
3.1.5Persamaan Pandangan Para Tokoh Aliran Eksistensialisme
            Persamaan-persamaan tersebut antara lain :
a) Motif pokok dari filsafat eksistensialisme ialah apa yang disebut ‘eksistensi’, yaitu cara manusia berada. Pusat perhatian ini ada pada manusia.Oleh karena itu bersifat humanistis.
b) Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan dirinya secara aktif, berbuat, menjadi, dan merencanakan.
c) Manusia dipandang sebagai makhluk terbuka, realitas yang belum selesai, yang masih dalam proses menjadi
d) Tekanan filsafat eksistensialisme adalah kepada pengalaman konkrit, yakni pengalaman yang eksistensial.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pangkal tolak filsafat eksistensialisme ialah eksistensi.Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa eksistensi merupakan peristiwa yang azasi.Manusia menjadi sadar agar bisa berbuat, dan berbuat bertujuan dalam berbuat dia menyempurnakan dirinya.

AKU TAHU - UNGU




Selasa, 03 Februari 2015

Jenis-jenis bimbingan dan konseling.


Bimbingan dapat di bagi dalam beberapa jenis bimbingan atau macam bimbingan, yaitu berdasarkan banyaknya orang yang di bimbing pada waktu dan tempat tertentu (bentuk bimbingan); berdasarkan tujuan yang ingin di capai dalam memberikan pelayanan bimbingan (sifat bimbingan); berdasarkan bidang atau aspek perkembangan tertentu dalam kehidupan siswa dan mahasiswa (ragam bimbingan).
1.            Bentuk-bentuk bimbingan
Istilah bentuk bimbingan menunjukan pada jumlah orang yang diberi pelayanan bimbingan. Bilamana siswa yang dilayani hanya satu orang, maka bigunakan istilah bimbingan individual atau bimbingan perseorangan. Bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang maka digunakan istilah bimbingan kelompok, entah kelompok itu kecil, agak beasr, atau sangat besar. Dalam bentuk bimbingan ini belum menyatakan apa-apa tentang apa yang menjadi tujuaan dari pelayanan bimbingan dan apa yang dijadikan materi dalam pelayanan bimbingan. Dengan demikian terdapat dua bentuk bimbingan.
2.      Sifat-sifat bimbingan
Istilah sifat bimbingan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan bimbingan, apakah itu mendampingi siswa dan mahasiswa dalam perkembangan yang sedang berjalan, supaya berlangsung seoptimal mungkin, apakah itu membantu siswa dan mahasiswa dalam mengoreksi atau membetulkan proses perkembangan yang telah mengalami salah jalan, supaya kemudian berlangsung dengan lebih baik.
Maka yang harus ditinjau ialah apa yang menjadi tujuan utama dalam kegiatan bimbingan yang direncanakan dan diselenggarakan oleh tenaga bimbingan. Bilamana tujuan utama adalah mendampingi siswa supaya perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin digunakan istilah bimbingan perseveratif atau bimbingan developmental.Bilamana tujuan utama adalah membekali siswa agar lebih siap menghadapi tantangan-tantangan dimasa dating  dan dicegah timbul masalah yang serius kelak kemudian, digunakan istilah bimbingan preventif atau bimbingan pencegahan. Bilamana tujuan utama adalah membantu siswa dan mahasiswa dalam mengoreksi perkembangan yang mengalami salah jalur, digunakan istilah bimbingan korektif atau bimbingan penyembuhan. Bila ditekankan unsure kelanjutan dari bimbingan koreksi, digunakan istilah bimbingan pemeliharaan.




3.      Ragam-ragam bimbingan
Ragam bimbingan menunjuk pada bidang kehidupan tertentu pada aspek perkembangan tertentu yang menjadi folus atau perhatian dalam bimbingan dan konseling. 
a)      Bimbingan Karier
Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.
b)      Bimbingan Akademik
Bimbingan akabemik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu intitusi pendidikan.
c)      Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batin seseorang, dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur sendiri bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya; serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai lingkungan (pergaulan sosial). 
4.      Layanan Bimbingan Dan Konseling
a)      Layanan Orientas
Layanan Orientasi ditujukan untuk semua siswa baru dan untuk pihak-pihak lain guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki siswa. Hasil yang diharapkan dari layanan orientasi ialah dipermudahnya penyesuian diri siswa terhadap pola kehidupan social, kegiatan belajar dan kegiatan lainyang mendukung keberhasilan siswa.
b)      Layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna  untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola hidup sebagi pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
c)      Layanan Penempatan/penyaluran
Kemampuan, bakat, dan minat bila tidak di salurkan secara tepat dapat mengakibatkan siswa yang bersangkutan tidak dapat berkembang secara optimal. Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada posisi dan pilihan yang tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan/karier, kegiatan ekstra kulikuler, program latihan dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai kondisi fisik dan psikisnya.
d)      Layanan Penguasaan Konten
Yaitu pelayaanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e)      Layanan Konseling Perorangan
Tujuan dan fungsi layanan konseling perorangan dimaksudkan untuk memungkinkan sisiwa mendapatkan layanan langsung, tatap muka dengan konselor sekolah dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.
f)        Layanaan Bimbingan Kelompok
Tujuan dan fungi layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan  siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari konselor sekolah sebagai narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
g)      Layanan konseling kelompok
Fungsi dan tujuan layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentassan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
h)      Layanan konsultasi
Layanan konsultasi adalah bantuan  dari konselor ke klien dimana konselor sebagi konsultan dan klien sebagi konsulti, membahas tentang masalah pihak ketiga.
i)        Layanan mediasi
Layanan mediasi adalah layanan yang di laksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis (tidak cocok).
DAFTAR PUSTAKA